Ketua Persatuan Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia (PLBSI) DKI Jakarta, Ki Kusumo, terus mengkampanyekan kesenian Liong dan Barongsai agar dapat diakui sebagai bagian dari cabang olah raga yang dapat dipertandingkan secara nasional dengan menggelar turnamen Liong dan Barongsai Terbuka 2010 tingkat nasional, di Taman Budaya Tionghoa Indonesia,TMII, Sabtu (15/5). "Saya berharap bahwa dengan turnamen ini seni Barongsai tidak hanya sekedar menjadi tradisi saja, tetapi ke depannya bisa menjadi bentuk olah raga yang dianggap sama seperti olah raga lari pagi atau main tenis, yang dipelajari karena bentuk cabang olah raga," terang paranormal kondang ini. If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.
Turnamen yang berlangsung selama dua hari diikuti 100 tim yang melibatkan 1000 atlet ini juga ditujukan untuk memperingati dan mengenang mendiang mantan Presiden RI Gus Dur. "Karena beliaulah awal kebudayaan Barongsai kembali muncul di tempat umum dengan mencabut Kepres no. 14 yang mengatur tentang Liong dan Barongsai," ujar Ki Kusumo. Lebih lanjut, Ki Kusumo, mengatakan bahwa turnamen tersebut rencananya akan digelar sebanyak 3 sampai 4 kali dalam setahun, dengan hadiah berupa uang pembinaan senilai jutaan rupiah. Dengan semakin intensifnya turnamen digelar, diharapkan ke depan orang semakin tahu bahwa Barongsai tidak hanya budaya tetapi juga olah raga. "Kami juga akan menggodok atlet-atlet berbakat untuk ikut dalam turnamen internasional. Dan sebagai pemula kita bangga sebagai juara ke-4 di Asean Indoor Game," pungkasnya. (kpl/wwn/bun)
Turnamen yang berlangsung selama dua hari diikuti 100 tim yang melibatkan 1000 atlet ini juga ditujukan untuk memperingati dan mengenang mendiang mantan Presiden RI Gus Dur. "Karena beliaulah awal kebudayaan Barongsai kembali muncul di tempat umum dengan mencabut Kepres no. 14 yang mengatur tentang Liong dan Barongsai," ujar Ki Kusumo. Lebih lanjut, Ki Kusumo, mengatakan bahwa turnamen tersebut rencananya akan digelar sebanyak 3 sampai 4 kali dalam setahun, dengan hadiah berupa uang pembinaan senilai jutaan rupiah. Dengan semakin intensifnya turnamen digelar, diharapkan ke depan orang semakin tahu bahwa Barongsai tidak hanya budaya tetapi juga olah raga. "Kami juga akan menggodok atlet-atlet berbakat untuk ikut dalam turnamen internasional. Dan sebagai pemula kita bangga sebagai juara ke-4 di Asean Indoor Game," pungkasnya. (kpl/wwn/bun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar